Kamis, 14 Februari 2013







Dibalik Jendela

Embun pagi menggenang
Dibalik tumpukan Koran yang menggunung
Depan teras yang telah usang dimakan waktu ini
Dengan ukiran batik yang kelasik
Sungguh mempesona. Menawan pandangan
Usianya mungkin lebih dari satu abad


Dalam hamparan lantainya
Kulihat pantulan bayangan ingatan
Penuh dengan suasana tahun-45
Seakan aku berdiri menyaksikan layar tancap
Dimasa-masa rimbun persatuan kebangsaan


Layarnya hitam putih bergurat tak beraturan
Penuh nuansa klasik yang menggelora jiwa

Menyalakan batu bara hitam yang beku. Dingin

Memerah. Memanas. Meledak-ledak di jiwa
                 
Suaranya menggugah alam Dibalik Jendela
Memecah ombak yang tengah bergemuruh
Membangkitkan jiwa yang masih terlelap


Semuanya terekam abadi
Dibalik jendela aku melihat
Semangat yang menggugah jiwa
Semangat yang menggelorakan persatuan
Di sini. Di negriku. Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar